Amalan – Amalan Sunnah Pada Malam & Hari Jum’at

Di antara amalan-amalan sunnah pada malam & hari jum’at adalah sebagai beikut :

1. Membaca surat Al-Kahfi,  sebagaimana  disebutkan dalam hadits  yang berbunyi :

من قرأ سورة الكهف في يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين

Artinya : “Barangsiapa membaca surat al-kahfi pada hari jum’at maka akan  diterangi oleh cahaya di antara  dua jum’at”.  (HR.Baihaqi ,3/249)

2. Membaca surat As-Sajadah & Al-Insan pada sholat shubuh sebagaimana disebutkan dalam hadits  :

أنه كان يقرأ في الفجر يوم الجمعة الم تنزيل وهل أتى

Artinya : “Sesungguhnya Nabi membaca pada sholat shubuh pada hari jum’at surat As-Sajadah & Al-Insan”.  (HR. Musli, 2/65)

3. Mandi pada hari jum’at seperti mandi wajib sebagaiman hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri  & Abu Huraira.

4. Memakai parfum, membersikan kuku, memotong rambut dan menghilangkan bau sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Salman Al-Farisi.

5. Berhias dengan pakaian yang terbaik dan berwarna putih.

6. Memperbanyak baca sholawat nabi.

7. Bersegera dating ke masjid sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Huraira yang berbunyi :

من اغتسل يوم الجمعة غسل الجنابة ثم راح فكأنما قرب بدنة ومن راح في الساعة الثانية فكأنما قرب بكرة . ومن راح في الساعة الثالثة فكأنما قرب كبشا أقرن . ومن راح في الساعة الرابعة فكأنما قرب دجاجة . ومن راح في الساعة الخامسة فكأنما قرب بيضة . فإذا خرج الإمام حضرت الملائكة يستمعون الذكر

وفي حديث آخر عن علقمة أنه سمع رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول : ( إن الناس يجلسون يوم القيامة على قدر رواحهم إلى الجمعات )

Artinya : “Barangsiapa mandi pada hari jum’at seperti mandi janabat dan bersegera datang ke masjid maka dia seperti mendapatkan pahala onta, dan yang datang pada waktu yang kedua maka seperti mendapat pahala sapi, dan yang datang pada waktu yang ketiga seperti mendapat pahala kambing kibas, yang datang pada waktu keempat seperti mendapat pahala ayam jantan, yang datang pada waktu kelima seperti mendapat pahala telur, dan ketika Imam telah datang Malaikat turun untuk mendengarkan zikir”.

8. Mendatangi masjid dengan berjalan kaki (karena dengan berjalan kaki) dapat  mengurangi kesalahan dan memperbanyak kebaikan, serta berjalan kakinya dengan tenang tidak terburu-buru, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Huraira.

Sumber : Maktabah Syamilah, Fiqih ‘Ibadah - Hambali, Bab 7 (Sholat Jum’at)