Sesungguhnya perbuatan
dosa bisa mematikan hati dan melemahkan jiwa, hal ini dikarenakan jika seorang
hamba berbuat dosa maka ada noktah hitam yang melekat di hatinya, jika
bertambah dosanya, bertambah pula noktah hitam di hatinya, hingga tidaklah
seorang hamba membiasakan dosa, kecuali hatinya menjadi hitam pekat, sehingga
cahaya kebenaran sulit menembus dan menerangi hatinya.
Tetapi, dosa
itu bertingkat-tingkat, ada yang ditangguhkan balasannya pada hari kiamat dan
ada pula yang disegerakan di dunia sebelum di akhirat, maka pada edisi kali
ini, akan kami paparkan untuk para pembaca, di antara dosa-dosa yang
disegerakan balasannya di dunia sebelum di akhirat, supaya kita -kaum muslimin-
bisa terhindar dan tidak terjatuh di dalamnya.
1. Rakus dan tamak terhadap
dunia.
Berlebihan
dalam mengejar dunia bisa menyeret pelakunya dalam kebinasaan dan kesedihan,
Allohpun menghadiahkan untuknya dua balasan yang disegerakan di dunia,
yang pertama: Alloh cerai-beraikan urusannya, dan yang kedua: Alloh jadikan dia
terpuruk dalam kefakiran dan terputus dari sifat qona’ah, hal ini
sebagaimana sabda Rosululloh:
“Barangsiapa
menjadikan akhirat sebagai orientasi hidupnya, maka Alloh akan jadikan kekayaan
ada dalam hatinya, Alloh himpun kekuatannya, dan dunia akan menghampirinya,
sedang ia tidak menginginkannya, dan (sebaliknya) barang siapa menjadikan dunia
sebagai cita-citanya, Alloh jadikan kefakiran ada di depan matanya, Alloh cerai
beraikan urusannya dan dunia tidak menghampirinya kecuali apa yang sudah Alloh
takdirkan untuknya.” (HR
at-Tirmidzi: 2465 dan dishohihkan al-Albani dalam
ash-Shohihah: 949)
2. Durhaka kepada orang tua.
Rosululloh
shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
“Ada
dua pintu (amalan) yang disegerakan balasannya di dunia: kedzoliman dan durhaka
(pada orang tua)”. (HR Hakim dan dishohihkan al-Albani
dalam ash-Shohihah: 1120)
Hal ini
dikarenakan terkabulnya doa orang tua, apalagi di saat orang tua terdzolimi,
kemudian ia menengadahkan tangannya ke langit, mengadukan sakit hatinya kepada
Alloh, maka doa orang tua ini akan bergerak dan berhembus menuju angkasa,
menembus awan, mencapai langit, dan diamini oleh para malaikat, kemudian Alloh
Imengabulkannya… Maka berhati-hatilah wahai kaum muslimin dari berbuat dzolim
dan durhaka kepada kedua orang tua!
Rosululloh
shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
“Tiga
doa yang tidak tertolak: doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa orang
yang terdzolimi”. (HR
al-Baihaqi dalam Sunan Kubro: 6185 dan dishohihkan al-Albani
dalam ash-Shohihah: 1797)
Rosululloh
shllallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda:
“Takutlah
terhadap doa orang yang terdzolimi, karena ia akan terbang di atas awan,
kemudian Alloh berkata: ‘Demi kemuliaan dan kebesaranKu, Aku pasti menolongmu
meskipun setelah berlalunya waktu’.” (Dishohihkan al-Albani
dalam Shohih al-Jami’: 117)
Rosululloh
shllallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda:
“Takutlah terhadap doa orang yang terdzolimi,
karena ia akan terbang menuju langit.”(Dishohihkan
al-Albani dalam Shohih al-Jami’: 118)
Hal ini juga
menunjukkan betapa agungnya hak kedua orang tua kita, sampai-sampai Alloh
meletakkan kewajiban berbakti kepada kedua orang tua setelah kewajiban menyembah
kepadaNya, Alloh Ta’ala berfirman:
"Sembahlah
Alloh dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang tuamu". (QS an-Nisa’: 36)
3. Meninggalkan dakwah (amar ma’ruf dan nahi
mungkar).
Dakwah
merupakan perkara penting yang harus ditegakkan di tengah-tengah masyarakat,
karena jika tiang dakwah ini tumbang maka hancurlah masyarakat, tersebarlah
maksiat, dan di saat itulah murka Alloh datang menyapa.
Berikut ini
kami cantumkan Hadits yang memberikan perumpamaan apik tentang akibat
meninggalkan dakwah, Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Perumpamaan
orang yang melaksanakan amar ma’ruf dan orang yng tidak melakukannya ibarat
suatu kaum yang naik sebuah kapal kemudian sebagian ada yang di atas dan sebagian
yang lain ada di bawah, kemudian orang yang berada di bawah apabila ingin
mengambil air maka mereka melewati orang-orang yang ada di atasnya dan
otomatis mengganggunya, maka (orang-orang yang ada di bawah) berkata:
seandainya kita lubangi saja perahu ini niscaya kita bisa mengambil air dengan
mudah tanpa mengganggu orang yang ada di atas kita, maka jika mereka dibiarkan
melaksanakan apa yang mereka inginkan niscaya mereka semua akan tenggelam
binasa, dan apapila mereka dicegah maka mereka semua akan selamat.” (HR
al-Bukhori: 2361)
Demikianlah
Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi perumpamaan tentang
bahaya meninggalkan amar ma’ruf, yang mana Alloh akan menyegerakan
akibat meniggalkan dakwah, sebagaimana yang dituturkan Rosululloh shllallahu
‘alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya jika manusia melihat orang yang berbuat
dzolim kemudian tidak mencegahnya, maka dikhawatirkan Alloh akan mengirim adzab
kepada mereka secara merata.” (Diriwayatkan
Abu Dawud dalam Sunannya: 4340, dan dishohihkan al-Albani
dalam ash-Shohihah: 1564)
Rosululloh
shllallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda:
“Demi
Alloh yang jiwaku ada di tanganNya, hendaklah kalian benar–benar mengajak
kebaikan dan mencegah kemungkaran, atau jika tidak, hampir dipastikan Alloh
akan mengirim adzab untuk kalian.” (Diriwayatkan at-Tarmidzi
dalam Sunannya: 2169, dan al-Albani mengatakan, “hasan lighorihi”,
dalam Shohih at-Targhib wa at-Tarhib: 2313)
4.Sombong.
Sombong
merupakan perangai tercela, yang mengundang murka Alloh ,
Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Alloh
Azza wa Jalla berkata, ‘Kemuliaan adalah sarungKu dan kesombongan adalah
selendangKu, maka barangsiapa menyaingiKu dalam satu di antara dua hal
tersebut, Aku akan mengadzabnya’.” (HR Muslim)
Tidak hanya
cukup di sini, bahkan Allohpun menyegerakan balasan bagi orang yang berbuat
sombong dengan menjadikannya dalam kehinaan, Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Tidaklah
seorang hamba kecuali di atas kepalanya ada hakamah (kinayah untuk kehormatan atau
kedudukan) yang berada di tangan malaikat, maka jika hamba tadi rendah hati
(tawadhu’) maka dikatakan kepada malaikat: angkatlah kedudukannya dan jika dia
sombong maka dikatakan kepada malaikat: rendahkankan dirinya.” (HR Thobroni dan
dihasankan al-Albani dalam ash-Shohihah: 538)
5.
Al-Mas’alah (meminta-minta/mengemis).
Meminta-minta
adalah pekerjaan hina dan nista yang dibenci Islam, dan barangsiapa menjadikan
pekerjaan ini sebagai suatu profesi untuk menumpuk harta dan memperkaya diri,
maka Alloh akan menjadikan dirinya terjatuh dalam lembah kemiskinan dan selalu
dalam kekurangan.
Rosululloh
shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
“Tidaklah
seorang hamba membuka pintu meminta-minta kecuali Alloh bukakan untuknya pintu
kefakiran.” (HR Ahmad
dan dishohihkan al-Albani dalamShohih at-Targhib: 2462)
Selain balasan
yang disegerakan di dunia berupa kemiskinan, perbuatan meminta-minta juga
diancam dengan adzab pada hari Kiamat.
“Barangsiapa
meminta-minta manusia untuk memperkaya diri, maka sebenarnya dia meminta bara
api.” (HR Muslim)
Rosululloh
shllallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda:
“Tidaklah salah
satu di antara kalian selalu meminta-minta kecuali dia akan bertemu Alloh pada
hari kiamat sedang wajahnya tidak berdaging.” (HR Bukhori: 1405 dan Muslim: 2443)
Imam Ibnul
Qoyyim v berkata dalam kitabnya Madarij as-Salikin:
“Hukum asal
meminta-minta adalah haram kecuali dalam kondisi darurat.’’
6. Memutus silaturrahim,
khianat dan berdusta.
Rosululloh
shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
“Tidaklah
sebuah dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya di dunia dan juga
disimpan di akhirat dibanding dosa memutuskan silaturrohim, khianat, dan juga
berdusta, dan sesungguhnya amalan ketaatan yang paling disegerakan pahalanya
adalah menyambung silaturrohim, sesungguhnya dengan silaturrohim keluarga akan
bahagia, harta akan melimpah dan jumlah keluarga akan bertambah, jika mereka
saling menyambung tali silaturrohim.” (Dishohihkan al Albani
dalam Shohih al-Jami’: 5591)
Rosululloh
shllallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda:
“Tali
silaturrohim bergantung di Arsy, kemudian ia berkata: Barangsiapa menyambungku
maka Alloh akan menyambungnya dan barangsiapa memutuskanku, maka Alloh akan
memutuskannya.” (HR
Muslim: 6683)
7. Berprasangka buruk kepada Alloh.
Su`udzon atau
berprasangka buruk kepada Alloh merupakan sifat tercela yang mengakibatkan
seseorang pesimis, takut, cemas dan khawatir dalam mengarungi kehidupan, serta
membuat seseorang berputus asa dari rahmat Alloh .
Orang yang
berprasangka buruk kepada Alloh, dikhawatirkan Alloh akan merealisasikan apa
yang ia sangka dan Alloh menyegerakannya di dunia, hal ini sebagaimana yang
disabdakan Rosululloh :
“Aku sesuai dengan prasangka hambaku kepadaKu, jika ia
berprasangka baik maka baginya kebaikan, dan jika ia berprasangka buruk maka
baginyalah keburukan.”(HR Ahmad dan
dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’: 4191)
Dari sini, maka
wajiblah bagi kita kaum muslimin untuk berprasangka baik kepada Alloh sehingga
kita mendapat kebaikan tadi.
8. Membongkar aib saudaranya seiman dan
menuduhnya.
Termasuk dosa
yang disegerakan balasannya di dunia adalah dosa ghibah, dosa yang Alloh
perumpamakan dalam al-Qur’an dengan memakan daging bangkai saudara kita,
sebagaimana yang difirmankan:
"Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena
sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang". (QS al-Hujurot: 12)
Dan balasan
yang disegarakan bagi para pengghibah adalah Allohpun akan membeberkan aibnya
di mata manusia. Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
”Janganlah
membeberkan aib kaum muslimin dan janganlah mencari-cari kesalahan mereka,
barangsiapa melakukannya maka Alloh akan mencari-cari aibnya dan Alloh akan
membeberkannya (di hadapan manusia).” (HR Tirmidzi: 2032)
Dan Allohpun
menyegerakan adzab yang pedih di dunia bagi para penyebar gosip dan tukang
fitnah. Alloh ta’ala berfirman:
"Sesungguhnya
orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang Amat keji itu tersiar di
kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di
dunia dan di akhirat. Dan Alloh mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui". (QS
an-Nur: 19)
Alloh ta’ala
berfirman juga:
"Sesungguhnya
orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah [untuk berbuat
dosa] lagi beriman (berbuat zina), mereka terlaknat di dunia dan
akhirat, dan bagi mereka azab yang besar". (QS an-Nur: 23)
9. Riya`.
Riya` merupakan
amalan yang paling ditakutkan oleh Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa
sallammenimpa pada umatnya, beliau bersabda:
“Sesungguhnya
amalan yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil”, mereka
bertanya, ”Apa syirik kecil itu ya Rosululloh?” Beliau menjawab, “Riya`”.(Dishohihkan al-Albani
dalam ash-Shohihah: 951)
Maka tidaklah
heran bila Alloh I menyegerakan balasan orang yang melakukan riya,
hal ini sebagaimana yang disabdakan Rosululloh :
“Barangsiapa
melakukan amalan supaya didengar dan dilihat manusia maka Allohpun akan
menampakkan niatnya (di hadapan manusia).” (HR al-Bukhori: 6134, Muslim: 7667)
10. Riba.
Riba merupakan
dosa besar yang Alloh dan RosulNya menyatakan perang terhadap pelakunya, yang
mana tidak ada dosa yang Alloh dan RosulNya menyatakan perang terhadap
pelakunya kecuali dosa riba. Sebagaimana yang Alloh katakan dalam al-Qur’an:
"Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Alloh dan RosulNya
akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu
pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya". (QS al-Baqoroh: 278-279)
Dan Allohpun
akan menyegerakan balasan bagi pelaku riba, Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Jika zina dan
riba telah tampak pada suatu daerah maka penduduknya menghalalkan adzab Alloh
turun atas mereka.” (HR
Thobroni dalam al-Kabir dan dishohihkan al-Albani dalam Shohih
al-Jami’: 1859)
Rosululloh
shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
“Tidaklah
seseorang membiasakan riba kecuali Alloh membalasnya dengan kekurangan.” (HR Ibnu Majah: 2279 dan dishohihkan
al-Albani dalamShohih al-Jami’: 5518)
Dan para pelaku
riba akan mendapat laknat dari Alloh I, hal ini sebagaimana yang
ditegaskan Rosululloh :
”Alloh
melaknat pemakan riba dan juga pemberinya (dua pihak yang melakukan transaksi
riba), saksinya dan juga juru tulisnya.” (Dishohihkan al-Albani
dalamShohih al-Jami’: 5089)
Dan makna dari
laknat adalah dijauhkan dari rahmat.
11.Berhutang dengan niat tidak membayar.
Hutang
merupakan perkara penting yang harus kita perhatikan karena seseorang bisa
terhalangi masuk surga dikarenakan hutangnya, hal ini sebagaimana yang
disabdakan Rosululloh :
“Sesungguhnya
saudara kalian tertawan di pintu surga dikarenakan hutangnya.”(Dishohihkan al-Albani dalam Shohih
al-Jami’: 1550)
Allohpun
menyegerakan balasan bagi orang yang berhutang dengan niat tidak membayarnya
dengan menyulitkan dirinya untuk melunasi hutangnya sebagaimana yang ia
inginkan sendiri, Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
“Barangsiapa
mengambil harta mausia dengan niatan mengembalikannya, Alloh akan melunasinya
dan barangsiapa mengambilnya dengan niat merusaknya Allohpun akan merusaknya.” (HR al-Bukhori: 2257)
Sumber : Majalah
Adz-Dzakhiirah vol. 9 No.2 Edisi68, 1432H.
Comments
Post a Comment