Laki - Laki Harus Mandiri dan Tidak Bergantung Kepada Orang Lain - Taman Ilmu Skip to main content

Laki - Laki Harus Mandiri dan Tidak Bergantung Kepada Orang Lain



Ketika hijrah ke Madinah, Rasuulullaah mempersaudarakan kaum Muhaajiriin dan kaum Anshaar. Di antara shahabat yang dipersaudarakan adalah Abdurrrahman bin Auf (Muhaajirin) dengan Sa'ad bin Ar-Rabi' (Anshaar). Sa’ad bin Ar-Rabi’ kemudian menawarkan hartanya untuk dibagi dua kepada Abdurrahman bin Auf sebagai saudaranya. Tak hanya itu, beliau yang memiliki dua istri juga menawarkan salah satu istrinya untuk dicerai kemudian dinikahkan kepada Abdurrahman bin Auf (setelah masa ‘iddah selesai). Akan tetapi, Abdurrahman bin Auf menolaknya dengan halus dan lebih memilih untuk ditunjukkan letak pasar supaya beliau dapat berdagang di sana dan akhirnya beliau memperoleh keuntungan yang berlipat ganda.
Dari kisah shahabat tersebut dapat kita ketahui betapa shahabat mempunyai jiwa mandiri yang kuat dan tidak bergantung kepada orang lain. Shahabat lebih memilih mencari sendiri apa yang diperlukan dan diinginkan daripada mengharapkan pemberian orang lain. Bahkan tidak hanya shahabat, para nabi juga mempunyai jiwa mandiri dalam memenuhi kebutuhannya seperti yang terdapat dalam hadist yang berbunyi :
“Adalah Nabi Daud tak makan, melainkan dari hasil usahanya sendiri”. [HR Bukhari, no. 2073]. 
Begitu juga kita laki-laki hendaklah memiliki jiwa mandiri yang kuat dan tidak boleh bergantung kepada orang lain. Laki-laki harus mempunyai mental baja dalam berusaha dengan tangan sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Janganlah kita mengharapkan dan bergantung kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhan kita. 
Apalagi jika laki-laki sudah menikah dan berkeluarga, maka kemandirian mutlak diperlukan agar tidak bergantung lagi kepada orang tua atau mertua. Berusahalah semampunya dan semaksimal mungkin dalam memenuhi kewajibannya memberi nafkah kepada keluarga. Seorang suami janganlah bermalas-malasan dalam berusaha, apalagi sampai merepotkan orangtua atau mertua, dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Hendaklah selalu berusaha dan berdo'a kepada Allaah agar dimudahkan dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. 
Berusaha dengan tangan sendiri lebih baik daripada meminta kepada orang lain, baik diberi atau tidak, seperti yang terdapat dalam hadist yang berbunyi :
“Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa tali-talinya & pergi ke bukit utk mencari kayu bakar dan diletakkan di punggungnya untuk dijual sehingga ia bisa menutup kebutuhannya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak”. [HR Bukhari, no. 1471]. 
Semoga Allaah mudahkan kita untuk berjiwa mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhan kita.
Allaahu A'lam.

Comments

Popular posts from this blog

Awas Akun Penipu

OkeShop Carrefour Permata Hijau Grand ITC Permata Hijau Jl Letjen Soepeno Grand ITC Permata Hijau Grogol Utara, Kebayoran Lama Jakarta Selatan DKI Jakarta 12210, No. Tlpn. 0852 1555 9129. Website : https://www.facebook.com/carrefourokeshopterpercaya   https://www.facebook.com/carrefour.okeshopseller … https://www.facebook.com/sonnie.marsabessy?ref=ts&fref=ts   https://www.facebook.com/CarrefourOkeshopseller9 … Akun tersebut adalah akun toko on line penipu. Modusnya adalah, dengan menawarkan barang semurah mungkin. Setelah konsumen tertarik dan membayar harga barang, maka penipu ini meminta transfer uang kembali dengan alasan untuk lisensi no. resi. Setelah konsumen mentransfer uang lisensi, penipu ini meminta transfer uang kembali dengan alasan salah sistem. Begitu seterusnya penipu ini memeras konsumen. Setelah konsumen tertipu, maka akunnya akan diblokir. Berikut nomor rekening penipu : 1. Bank BRI atas nama Ridwan Effendy nomor r...

Mengenal Universitas Qassim

A. Pendahuluan Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang studi di Arab Saudi. Pada tulisan ini akan dibahas khusus tentang Univeristas Qassim tempat penulis menuntut ilmu sebagai rasa syukur kepada Allaah dalam rangka menceritakan nikmat Allaah (tahadats bi ni’matillaah), agar saudara – saudara muslim yang lain bisa mengetahui dan mengambil kesempatan kuliah bagi yang ingin kuliah di Univeristas Qassim insya Allaah.  B. Mengenal Wilayah Qassim Qassim merupakan salah satu propinsi dari tiga belas propinsi yang berada di Arab Saudi, dengan luas 65.000 km 2 . Ibu kota Qassim berada di Buraydah, yang memiliki iklim gurun yang khas , dengan musim panas , musim dingin dan kelembaban rendah .   Kota – kota besar yang berada di Qassim adalah Buraydah, Unaizah, dan Alraas. Qassim merupakan propinsi ketujuh penghasil budidaya pertanian terbesar di Arab Saudi, di antaranya adalah penghasil kurma ruthob terbesar. Suhu udara di Qassim mencapai 6 –...

Kaidah Fiqih - 5 : "Adat/Kebiasaan Bisa Menjadi Hukum"

  A. Makna Kaidah K aidah ini bermakna bahwa suatu adat/kebiasaan yang umum dan khusus bisa dijadikan sebagai dasar hukum ketika terjadi perselisihan dalam menetapkan hukum, jika (adat/kebiasaan tersebut) tidak ada dalil yang menyelisihi kekhususannya atau ada dalil tetapi dalil yang umum, karena sesungguhnya adat/kebiasaan bisa dijadikan dalil dalam membentuk hukum syar’i. Yang dimaksud adat/kebiasaan umum dan khusus adalah adat/kebiasaan yang dibangun di atas hukum syar’i yang umumnya berlaku pada seluruh atau sebagian negara. B. Dalil - Dalil Kaidah Di antara dalil-dalil dari kaidah ini adalah : 1. Q. S. An – Nisaa’ ayat 115 yang berbunyi:   "   Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. ." Pada ayat di atas yan...