Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin
Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ثلاثة لا ينظر الله عز وجل
إليهم يوم القيامة: العاق لوالديه, والمرأة المترجلة, والديوث…”
“Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh
Allah (dengan pandangan kasih sayang) pada hari kiamat nanti, yaitu: orang yang
durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan
ad-dayyuts…”(HR. An-Nasa-i, no. 2562, Ahmad, 2/134 dan lain-lain.
Dishahihkan oleh Adz-Dzahabi dalam Kitabul Kaba-ir, hal. 55 dan dihasankan oleh
syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahaaditsish Shahihah, no. 284. Lihat Tafsir
Ibnu Katsir, 1/498 mengenai makna hadits ini).
Makna ad-dayyuts adalah seorang suami atau bapak yang
membiarkan terjadinya perbuatan buruk dalam keluarganya (Lihat Fathul Baari,
10/406. Makna ini disebutkan dalam riwayat lain dari hadits di atas dalam
Musnad Imam Ahmad, 2/69. Akan tetapi sanadnya lemah karena adanya seorang
perawi yang majhul/tidak dikenal. Lihat Silsilatul Ahaaditsish Shahihah,
2/284).
Lawannya adalah al-gayur, yaitu orang yang memiliki
kecemburuan besar terhadap keluarganya sehingga dia tidak membiarkan mereka
berbuat maksiat. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 9/357).
Dari hadits dan keterangan di atas jelaslah bahwa suami
atau bapak yang membiarkan anak atau keluarganya bermaksiyat maka dinamakan
dayyuts dan tekena ancaman dayyuts.
Di antara contoh perbuatan dayyuts adalah :
1.Membiarkan anak perempuan dan istrinya tidak menutup
aurat dengan benar dan sesuai syar'i.
2. Membiarkan anak perempuannya berpacaran dan
berjalan-jalan dengan laki-laki yang belum sah menjadi suaminya.
3. Membiarkan istrinya bercanda, bercengkerama dan di
sentuh oleh laki-laki lain yang bukan mahram.
Contoh nomor tiga tersebut yaitu "Membiarkan
istrinya bercanda, bercengkerama dan di sentuh oleh laki-laki lain yang bukan
mahram", inilah yang merupakan sering menjadi awal mula retaknya rumah
tangga dengan terjadinya selingkuh antara istri dengan laki-laki lain yang
bukan mahram.
Selingkuh tidak hanya terjadi tiba-tiba seperti halnya
dengan cinta. Selingkuh terjadi melalui proses yang panjang, yang dimulai
dengan bercanda dan bercengkerama. Alwalnya memang bercanda dan bercengkerama
hingga akhirnya setan membisikkan kepada hati manusia yang lemah iman tersebut
untuk meyuruh mencoba menyentuh orang yang tidak halal tersebut. Setelah setan
berhasil menggoda proses sentuh tersebut, setan menggoda tahap selanjutnya
yaitu janjian dan bertemu di tempat yang disepakati bersama sehingga akhirnya
terjadilah apa yang sudah banyak terjadi yaitu "Perselingkuhan dan
Perzinaan".
Kasus selingkuh sering kita dengar, umumnya terjadi pada
wanita yang sering keluar rumah tanpa udzur syar'i, seperti wanita karir yang
banyak berhubungan dengan laki-laki lain. Yah, wanita karir memang rentan
terkena godaan setan, apalagi jika wanita tersebut kurang sekali iman dan
pemahaman agamanya, sehingga mudah tergoda oleh laki-laki yang tidak baik.
Ditambah lagi jika suami wanita tersebut tidak merasa cemburu melihat istrinya
bercanda dan bercengkerama dengan laki-laki lain yang bukan mahram, maka
terjadilah mushibah yang akan meruntuhkan rumah tangganya.
Di zaman sekarang ini banyak sekali
laki-laki/suami/bapak yang terkena fitnah dayuts, sehingga banyak terjadi
masalah dalam rumah tangga dan keluarganya, di antaranya, ada yang broken home,
ada yang anaknya pacaran dan berzina, bahkan istrinyapun ikut berzina. Semua
itu terjadi akibat tidak adanya rasa cemburu dalam keluarga sehingga membiarkan
datangnya mushibah yang beruntun.
Oleh karena itu kita sebagai laki-laki/suami/bapak
hendaklah mempunyai rasa cemburu dalam keluarga dan berhati-hati agar tidak terfitnah
oleh sifat yang bernama "Dayyuts". Hal ini bisa kita dapatkan dengan
rajin menuntut ilmu syar'i yang benar dan berteman dengan orang-orang shalih.
Semoga Allaah selamatkan kita dari sifat
"Dayyuts"
Allaahu A'lam.
Comments
Post a Comment