Tingkatan Hidayah - Taman Ilmu Skip to main content

Tingkatan Hidayah



Pembahasan tentang hidayah dan kesesatan merupakan salah satu pembahasan dalam masalah takdir, yang merupakan pembahasan paling penting  yang wajib diketahui oleh setiap hamba yang mukmin. Telah sepakat seluruh Rasul Allaah dari awal hingga akhir dan juga terdapat dalam kitab – kitab yang telah diturunkan kepada mereka bahwa Allaah memberi hidayah kepada orang yang dikehendaki dan menyesatkan orang yang dikehendaki, dan sesungguhnya orang yang diberi hidayah oleh Allaah maka tidak ada orang yang menyesatkannya dan orang yang disesatkan oleh Allaah maka tidak ada orang yang memberi hidayahnya.

Sesungguhnya masalah hidayah dan kesesatan adalah di Tangan Allaah bukan di tangan hamba-Nya, maka Allaah-lah yang memberi hidayah kepada orang yang dikehendaki dan menyesatkan kepada orang yang dikehendaki.

Hidayah mempunyai empat (4) tingkatan, yaitu :

1. Tingkatan Pertama : Hidayah ‘Aam (Umum)

Hidayah ‘aam (umum) adalah hidayah yang Allaah berikan kepada setiap jiwa yang bernyawa untuk kebaikan kehidupan dan yang berhubungan dengannya. Hidayah ini merupakan hidayah yang paling umum yang meliputi seluruh makhluq-Nya.

Dalil hidayah ini adalah Al-Qur’an surat Al-A’la ayat 1 -3 yang berbunyi :

Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, ….”

2. Tingkatan Kedua : Hidayah Irsyad wal Bayaan (Petunjuk dan Penjelasan).

Hidayah ini adalah hidayah yang menunjukkan kepada perbaikan seorang hamba terhadap tujuan hidupnya, hidayah ini khusus untuk mukallaf. Hidayah ini tidak mengharuskan seseorang untuk mendapat taufiq dan mengikuti kebenaran, meskipun petunjuk dan penjelasan tersebut merupakan syarat atau bagian dari sebab mendapat hidayah. Hidayah ini merupakan hidayah menuju jalan kebenaran dan kebaikan.

Contohnya ketika para nabi dan rasul Allaah memberikan petunjuk dan penjelasan tentang agama Allaah kepada manusia, maka tidak mengharuskan manusia untuk mengikuti kebenaran dan petunjuk tersebut. Para nabi dan rasul hanya sebagai pengajak saja.

Hidayah jenis ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Asy-Syuuraa ayat 52 yang berbunyi :

Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
As-Sa’di berkata : “Yaitu kamu (Muhammad) memberikan penjelasan kepada mereka, memberikan peringatan kepada mereka.”

3. Tingkatan Ketiga : Hidayah Taufiq dan Ilham.

Hidayah taufiq adalah hidayah yang mengharuskan untuk mendapat hidayah atau menerima/mengikuti kebenaran/petunjuk, yaitu Kehendak Allaah kepada hamba-Nya untuk memberi hidayah (menerima kebenaran/petunjuk). Hidayah ini adalah mutlak Kehendak Allaah.

Hidayah jenis ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 56 yang berbunyi :

Sesungguhnya kamu (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.

4. Tingkatan Keempat : Hidayah Orang – Orang Mukmin Untuk Masuk Surga dan Orang – Orang Kafir Untuk Masuk Neraka.

Hidyah ini terdapat dalam Al-Qur’a surat Assaffaat ayat 22 – 23 yang berbunyi :

(kepada malaikat diperintahkan): "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka.”.

Allaahu A’lam. Semoga Bermanfa’at.

Sumber Rujukan :

1. Syifaa ‘ul ‘Alill, Ibnul Qayyim.
2. Badaa i’ul Fawaa id, Ibnul Qayyi.
3. Syarah ‘Aqidah Thahawiyah, Abdul ‘Aziz Ar-Rajihiy.

Comments

Popular posts from this blog

Awas Akun Penipu

OkeShop Carrefour Permata Hijau Grand ITC Permata Hijau Jl Letjen Soepeno Grand ITC Permata Hijau Grogol Utara, Kebayoran Lama Jakarta Selatan DKI Jakarta 12210, No. Tlpn. 0852 1555 9129. Website : https://www.facebook.com/carrefourokeshopterpercaya   https://www.facebook.com/carrefour.okeshopseller … https://www.facebook.com/sonnie.marsabessy?ref=ts&fref=ts   https://www.facebook.com/CarrefourOkeshopseller9 … Akun tersebut adalah akun toko on line penipu. Modusnya adalah, dengan menawarkan barang semurah mungkin. Setelah konsumen tertarik dan membayar harga barang, maka penipu ini meminta transfer uang kembali dengan alasan untuk lisensi no. resi. Setelah konsumen mentransfer uang lisensi, penipu ini meminta transfer uang kembali dengan alasan salah sistem. Begitu seterusnya penipu ini memeras konsumen. Setelah konsumen tertipu, maka akunnya akan diblokir. Berikut nomor rekening penipu : 1. Bank BRI atas nama Ridwan Effendy nomor r...

Mengenal Universitas Qassim

A. Pendahuluan Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang studi di Arab Saudi. Pada tulisan ini akan dibahas khusus tentang Univeristas Qassim tempat penulis menuntut ilmu sebagai rasa syukur kepada Allaah dalam rangka menceritakan nikmat Allaah (tahadats bi ni’matillaah), agar saudara – saudara muslim yang lain bisa mengetahui dan mengambil kesempatan kuliah bagi yang ingin kuliah di Univeristas Qassim insya Allaah.  B. Mengenal Wilayah Qassim Qassim merupakan salah satu propinsi dari tiga belas propinsi yang berada di Arab Saudi, dengan luas 65.000 km 2 . Ibu kota Qassim berada di Buraydah, yang memiliki iklim gurun yang khas , dengan musim panas , musim dingin dan kelembaban rendah .   Kota – kota besar yang berada di Qassim adalah Buraydah, Unaizah, dan Alraas. Qassim merupakan propinsi ketujuh penghasil budidaya pertanian terbesar di Arab Saudi, di antaranya adalah penghasil kurma ruthob terbesar. Suhu udara di Qassim mencapai 6 –...

Kaidah Fiqih - 5 : "Adat/Kebiasaan Bisa Menjadi Hukum"

  A. Makna Kaidah K aidah ini bermakna bahwa suatu adat/kebiasaan yang umum dan khusus bisa dijadikan sebagai dasar hukum ketika terjadi perselisihan dalam menetapkan hukum, jika (adat/kebiasaan tersebut) tidak ada dalil yang menyelisihi kekhususannya atau ada dalil tetapi dalil yang umum, karena sesungguhnya adat/kebiasaan bisa dijadikan dalil dalam membentuk hukum syar’i. Yang dimaksud adat/kebiasaan umum dan khusus adalah adat/kebiasaan yang dibangun di atas hukum syar’i yang umumnya berlaku pada seluruh atau sebagian negara. B. Dalil - Dalil Kaidah Di antara dalil-dalil dari kaidah ini adalah : 1. Q. S. An – Nisaa’ ayat 115 yang berbunyi:   "   Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. ." Pada ayat di atas yan...