A. Tafsir Surat Al – Mulk, ayat 2 :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ
أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Artinya : “ Dialah Allaah Yang Telah
Menciptakan Hidup dan Mati untuk menguji
kamu mana di antara kamu yang ‘amalnya paling baik dan Dialah Yang Maha Perkasa
dan Pengampun”.
Dalam tafsir As-Sa’di dan Al-Baghawi
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan ‘amal yang terbaik adalah ‘amal yang
ikhlash dan ada contohnya.
B. Syarat Diterimanya ‘Amal
Berdasarkan tafsir dari ayat di
atas, dapat dilihat bahwa di antara syarat di terimanya ‘amal adalah :
1. Ikhlash kepada Allaah
Maksudnya dalam ber’amal kita harus
mengikhlashkan diri hanya untuk Allaah saja tanpa menharapkan pamrih atau ingin
dilihat/riya atau ingin didengarkan/sum’ah. ‘Amal kita harus ikhlash tanpa
dicampur dengan riya, sum’ah, syirik.
2. Ada Contoh (Mutaa ba’ah)
Maksudnya adalah semua ‘amal yang
kita kerjakan haruslah mempunyai/ada contonya dari Rasulullaah – shallallaahu
‘alalihi wasallam – baik ‘amalan yang bersifat wajib ataupun sunnah. Ini juga
sesuai yang terdapat di dalam hadits yang mengatakan bahwa barangsiapa yang
ber’amal tidak ada contohnya maka akan tertolak.
Jika salah satu dari dua syarat di
atas tidak terpenuhi maka ‘amalan tersebut tertolak. Oleh karena itu hendaklah
kita dalam ber’amal harus melihat apakah ‘amal kita sudah ikhlash dan sesuai
contoh atau belum.
Semoga Allaah menolong kita untuk
ber’amal dengan ikhlash dan sesuai contoh.
Allaahu A’lam.
C. Daftar Pustaka
1. Tafsir As – Sa’di
2. Tafsir Al – Baghawi
Comments
Post a Comment