Pembelaan Seorang Nasrani Pada Sunnah Rasuulullaah

Seorang manager HRD beragama nasrani datang menemui seorang direktur sebuah perusahaan developer di Jakarta. Ketika sudah di hadapan sang direktur, orang tersebut berkata : "Pak ini CV calon karyawan untuk mengisi posisi di bagian Teknik". Lalu diserahkanlah CV calon karyawan tersebut yang terdapat photo "laki-laki berjenggot" ukuran 3x4 dan diterima oleh sang direktur yang beragama Nasrani juga.

Sang direktur membaca CV tersebut dan ketika matanya tertuju pada photo pada CV tersebut, dia berkata kepada manager HRD : "Pak ini orangnya berjenggot, apa tidak masalah? Teroris bukan?". Mendengar pertanyaan direktur tersebut, maka manager HRD berkata : "Jangan khawatir Pak, saya kenal baik dengan calon karyawan tersebut dan dia profesional, saya jaminannnya Pak". Maka direktur tersebut menyetujuinya dan diadakanlah janji untuk bertemu dengan calon karyawan tersebut.

Setelah bertemu antara direktur dengan calon karyawan dan adanya interview serta negosiasi kedua belah pihak, calon karyawan tersebut ternyata diterima di Perusahaan tersebut.
Karyawan tersebut masuk kerja dengan performen/penampilan sunnah, yaitu celana ngatung (cingkrang) dan berjenggot. Ternyata ada salah seorang direktur keuangan yang memperhatikan penampilan karyawan tersebut dan merasa tidak senang dengan penampilannya. Rasa tidak senangnya disampaikan kepada manager HRD agar menegur karyawan tersebut.

Keesokkan harinya karyawan tersebut dipanggil oleh manager HRD, lalu berkata :" Pak ma'af, saya tau jika anda mengerti hukum-hukum agama karena kita pernah satu perusahaan dulu. Saya ingin bertanya kepada Bapak, boleh?". Lalu karyawan tersebut menjawab : "Boleh pak, silahkan mau tanya apa?"

Manager HRD itu berkata :"Celana ngatung/cingkrang itu apakah termasuk ajaran agama?". Lalu karyawan tersebut menjawab :"Benar Pak ada ajarannya, di hadits disebutkan bahwa celana itu harus di atas mata kaki". Manager HRD berkata :"Ma'af ya Pak, begini, kemarin itu direktur keuangan menegur saya, dia tanya kenapa celana Bapak ngatung sampai hampir sebetis? Kira-kira jika Bapak menurunkan lagi tapi tetap di atas mata kaki, gimana bisa tidak?". Lalu karyawan tersebut menjawab :"Oh tentu saja bisa pak karena patokannya minimal di atas mata kaki". Manager HRD berkata :"Oke Pak, terima kasih, saya akan melaporkan kepada direktur keuangan jika celana ngatung/cingkrang itu termasuk ajaran agama Bapak".

Dan Alhamdulillaah ternyata direktur keuangan tersebut bisa menerima penjelasan dari manager HRDnya.
Kisah di atas merupakan kisah nyata seorang karyawan yang berusaha melaksanakan sunnah, yaitu berjenggot dan celana ngatung/cingkrang, dalam bekerja yang tidak mengganggu profesionalitas dalam bekerja,

Karyawan tersebut adalah "SAYA".