Memahami Kondisi Masyarakat Di Sekitar Kita - Taman Ilmu Skip to main content

Memahami Kondisi Masyarakat Di Sekitar Kita



Ketika saya pernah mendapat jadwal Imam shalat tarawih di masjid dekat rumah nenek saya di Jakarta, saya membaca surat Al-Mulk yang saya bagi menjadi empat bagian (saya baca dalam empat raka'at) dan membaca surat Ar-Rahman 1/5 bagian (16 ayat). Saya membaca kedua surat tersebut (Al-Mulk dan Ar-Rahman) selain saya memang senang dengan kedua surat tersebut juga karena makmum di belakang saya banyak teman-teman ikhwan yang sudah mengenal sunnah, jadi saya pikir tidak bermasalah. Ternyata perkiraan saya kurang tepat. Setelah selesai shalat tarawih, teman saya mengabarkan bahwa ada ibu-ibu yang komplain dengan bacaan kedua surat tersebut denga alasan panjang bacaannya. Setelah kejadian itu, saya tidak pernah membaca surat selain juz 30 di masjid tersebut, saya hanya membaca surat-surat pendek juz 30 ketika mendapat jadwal Imam lagi.
Di lain tempat, ketika saya silaturahmi ke rumah Mertua di Bogor, saya sering shalat jama'ah di masjid dekat rumah Bapak Mertua saya. Biasanya ketika tidak ada Imam Rawatib atau pengurus lain di masjid tersebut, Mertua saya yang menjadi Imam shalat karena Mertua saya merupakan salah satu pengurus masjid juga. Tapi jika ada saya, Beliau menyuruh saya menggantikannya menjadi Imam shalat karena usia Beliau yang sudah tua. Sudah menjadi kebiasaan saya jika menjadi Imam shalat, saya tidak menjaharkan (mengeraskan) bacaan Bismillaah, tapi saya pelankan.  Ketika di rumah, selesai pulang shalat jama'ah, terjadilah dialog antara saya dan Bapak Mertua saya sebagai berikut :
Bapak Mertua : "Tadi kenapa tidak baca Bismillaah?".
Saya : "Saya baca Bismillaah Pak, tapi pelan jadi tidak terdengar karena itu yang disunnahkan Rasuulullaah. Memang kenapa Pak?".
Bapak Mertua : "Tadi ada jama'ah yang bertanya kepada saya, kenapa kamu tidak membaca Bismillaah?. Tapi kalau Bismillaahnya dikeraskan bisa tidak?
Saya : " Bisa saja Pak karena itu juga ada perbedaan pendapat, tapi yang rajih/kuat, yang dipelankan."
Bapak Mertua : "Begini saja, lain kali baca saja Bismillaah, agar masyarakat tidak bingung karena mereka juga belum tau."
 Saya : "Baiklah kalau begitu."
Sejak dialog tersebut, saya selalu mengeraskan bacaan Bismillaah ketika jadi Imam lagi di masjid tersebut.
Dua kejadian di atas, merupakan pengalaman pribadi saya ketika menjadi Imam shalat di tempat yang masyarakat belum faham sunnah, sehingga ketika saya berusaha mengamalkan sunnah, maka mereka menjadi bingung karena memang belum mengetahui dalilnya. Akhirnya saya yang mengalah, bukan tidak ingin melaksanakan sunnah, tapi agar tidak menimbulkan fitnah dan agar masyarakat tidak ada pikiran yang macam-macam terhadap sunnah karena memang sunnah di zaman sekarang sangat asing di masyarakat. Kita harus sabar dan perlahan-lahan dalam mengenalkan sunnah kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat kabur dari kita hanya karena masalah yang belum mereka fahami. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Muslim, Ibnu Mas’ud mengingatkan, “Engkau tidak layak menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kadar kemampuan otak mereka. Jika tidak, maka engkau akan menimbulkan fitnah pada sebagian orang itu.”
Semoga kita diberikan kesabaran dalam mengamalkan sunnah yang sudah asing ini di zaman sekarang.
Allaahu A'lam.

Comments

Popular posts from this blog

Awas Akun Penipu

OkeShop Carrefour Permata Hijau Grand ITC Permata Hijau Jl Letjen Soepeno Grand ITC Permata Hijau Grogol Utara, Kebayoran Lama Jakarta Selatan DKI Jakarta 12210, No. Tlpn. 0852 1555 9129. Website : https://www.facebook.com/carrefourokeshopterpercaya   https://www.facebook.com/carrefour.okeshopseller … https://www.facebook.com/sonnie.marsabessy?ref=ts&fref=ts   https://www.facebook.com/CarrefourOkeshopseller9 … Akun tersebut adalah akun toko on line penipu. Modusnya adalah, dengan menawarkan barang semurah mungkin. Setelah konsumen tertarik dan membayar harga barang, maka penipu ini meminta transfer uang kembali dengan alasan untuk lisensi no. resi. Setelah konsumen mentransfer uang lisensi, penipu ini meminta transfer uang kembali dengan alasan salah sistem. Begitu seterusnya penipu ini memeras konsumen. Setelah konsumen tertipu, maka akunnya akan diblokir. Berikut nomor rekening penipu : 1. Bank BRI atas nama Ridwan Effendy nomor r...

Mengenal Universitas Qassim

A. Pendahuluan Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang studi di Arab Saudi. Pada tulisan ini akan dibahas khusus tentang Univeristas Qassim tempat penulis menuntut ilmu sebagai rasa syukur kepada Allaah dalam rangka menceritakan nikmat Allaah (tahadats bi ni’matillaah), agar saudara – saudara muslim yang lain bisa mengetahui dan mengambil kesempatan kuliah bagi yang ingin kuliah di Univeristas Qassim insya Allaah.  B. Mengenal Wilayah Qassim Qassim merupakan salah satu propinsi dari tiga belas propinsi yang berada di Arab Saudi, dengan luas 65.000 km 2 . Ibu kota Qassim berada di Buraydah, yang memiliki iklim gurun yang khas , dengan musim panas , musim dingin dan kelembaban rendah .   Kota – kota besar yang berada di Qassim adalah Buraydah, Unaizah, dan Alraas. Qassim merupakan propinsi ketujuh penghasil budidaya pertanian terbesar di Arab Saudi, di antaranya adalah penghasil kurma ruthob terbesar. Suhu udara di Qassim mencapai 6 –...

Kaidah Fiqih - 5 : "Adat/Kebiasaan Bisa Menjadi Hukum"

  A. Makna Kaidah K aidah ini bermakna bahwa suatu adat/kebiasaan yang umum dan khusus bisa dijadikan sebagai dasar hukum ketika terjadi perselisihan dalam menetapkan hukum, jika (adat/kebiasaan tersebut) tidak ada dalil yang menyelisihi kekhususannya atau ada dalil tetapi dalil yang umum, karena sesungguhnya adat/kebiasaan bisa dijadikan dalil dalam membentuk hukum syar’i. Yang dimaksud adat/kebiasaan umum dan khusus adalah adat/kebiasaan yang dibangun di atas hukum syar’i yang umumnya berlaku pada seluruh atau sebagian negara. B. Dalil - Dalil Kaidah Di antara dalil-dalil dari kaidah ini adalah : 1. Q. S. An – Nisaa’ ayat 115 yang berbunyi:   "   Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. ." Pada ayat di atas yan...